Seminar Nasional Grup Jawa Pos

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh memaparkan diskusi yang didampingi GM Riau Pos Zulmansyah.

Serahkan Piala Penghargaan

CEO Riau Pos Media Grup H Makmur SE Ak MM menyerahkan piala penghargaan zum-penghargaan.

Salam Pak Presiden

GM Riau Pos, Zulmansyah Sekedang bersalaman dengan Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono.

One World - One Drupa

Penulis di depan spanduk pameran percetakan terbesar di Jerman.

BERI SOUVENIR

GM Riau Pos, Zulmansyah Sekedang memberikan souvenir kepada Direktur Wi Go Indonesia, Duta Subagio saat kunjungan ke redaksi Riau Pos.

31 Agustus 2008

Malam Pak Chaidir


Cagubri drh Chaidir MM menyambangi kantor redaksi Riau Pos untuk sebuah silaturahmi Ramadan dan menyediakan waktu berbincang-bincang ringan dengan sejumlah awak redaksi yang bertugas malam itu.

Mengenakan baju batik merah muda mantan Ketua DPRD Riau selama dua periode ini hadir didampingi Ketua Tim Sukses CS Gotong Royong Rusli Ahmad dan Sekretaris DPW Bulan Bintang Riau H Muchtar. Ia disambut Pemred Riau Pos Zulmansyah, Kordinator Liputan Abdul Kadir Bey, dan para redaktur yang bertugas malam itu.

Lebih kurang selama satu setengah jam Chaidir melakukan dialog ringan. Sesekali tawanya yang renyah terdengar. Sedianya Chaidir bertandang ke Riau Pos pada Sabtu siang. Namun karena pada waktu itu jajaran redaksi sedang melangsungkan final futsal dan dilanjutkan mengikuti rapat di kantor PWI, maka kunjungan diganti pada malam harinya.

‘’Saya mengucapkan terima kasih karena telah sudi diterima malam-malam begini,’’ kata Chaidir membuka obrolan.

Kehadiran Chaidir tanpa kehadiran pasangannya Suryadi Khusaini (CS) ini tentunya menjadi satu kesempatan bagi wartawan Riau Pos yang hadir untuk bertanya. Bermula dari yang ringan-ringan hingga masalah politik Pilkada mutakhir.

Salah satunya menjawab pertanyaan Abdul Kadir Bey yang menanyakan ke mana arah politiknya setelah agenda Pilgubri. ‘’Mungkin saya akan jadi wartawan seperti kawan-kawan sekalian. Saya mau menulis atau membuat karya-karya intelektual lainnya,’’ jelas Chaidir yang disambut tawa hadirin. Kemungkinan ia akan membuat satu lembaga penelitian untuk menyalurkan hobinya itu.

Dikatakannya, sebagai orang politik ia sudah sudah mencapai puncak. Ia tidak tertarik untuk menjadi ‘’kutu loncat’’ atau bergabung ke partai lain untuk meneruskan karir politiknya. ‘’Dan saya yakin semua kawan-kawan politik saya sudah tahu tentang hal itu,’’ katanya.

Chaidir juga kembali menepis isu miring yang mengatakan dirinya sudah dibayar oleh salah seorang calon gubernur untuk memecah suara calon gubernur yang lainnya. ‘’Saya tegaskan tidak benar isu itu. Yang ada, Pak Thamsir pernah mengatakan saat kami ngobrol berdua untuk mendukung saya terus maju sebagai Cagubri. Rupanya Pak Thamsir suka saya temani dalam menghadapi Pilkada ini,’’ katanya sembari tertawa kecil.

Sementara itu Pemred Zulmansyah menanyakan apakah dirinya sudah menemui mantan Gubri Saleh Djasit pasca pembacaan vonis baru-baru ini. ‘’Saya belum sempat jumpa Pak Saleh. Insya Allah dalam waktu dekat saya akan ke Jakarta.***

30 Agustus 2008

Perlindungan Anak Dalam Islam


Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Riau mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau untuk membicarakan mengenai perlindungan anak dalam perspektif agama Islam. Pembicara ini akan tertuang dalam Dialog Interaktif selama satu jam di Riau televisi.

Demikian dikatakan Ketua Pokja Sosialisasi KPAID Riau Zulmansyah SSos, Zulmansyah mengungkapkan, dilakukannya perbincangan tersebut tidak lain untuk merumuskan komitmen bersama untuk semua pihak terhadap kepentingan perlindungan anak. "Dengan berbagai elemen masyarakat kita senantiasa menjalin kerjasama dalam rangka memberikan advokasi serta perlindungan anak. Terutama dengan kalangan agamawan, yang kita anggap sebagai salah satu unsur penting dalam mentransferkan ajran dan nilai agama dalam kehidupan masyarakat.

Menurutnya, direncanakan Ketua MUI Riau Prof Dr Mahdini, MA akan hadir langsung mewakili MUI Riau. Sedangkan KPAID sendiri akan diwakili lanngsung oleh Ketua KPAID Riau Dra Hj Rosnaniar, MSi. "Melalui dialog ini, kita harapkan tidak saja menimbulkan energi kolektif dalam mengatasi berbagai persoalan anak, namun juga membuka kesadaran semua pihak dalam bertanggung jawab secara agama dalam masalah perlindungan anak," terangnya.

Zulmansyah juga mengajak pertisipasi pemirsa dalam perbincangan siang ini. "Silakan sampaikan kontribusi pemikiran Anda kepada kami melalui dialog ini.***

29 Agustus 2008

Pengalaman Berbicara, PTPN V Juara


PTPN V FC sukses menjuarai Zoom Futsal Competition and Games 8-17 Agustus. Di partai final Ahad (17/8) petang kemarin Darwin Pandiangan dan kawan-kawan menghentikan perlawanan BPN FC 5-2 di Lapangan Zoom Futsal di Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru. Kemenangan ini tidak terlepas dari kematangan dan pengalaman yang dimiliki pemain-pemain PTPN V seperti Aidil Desvi, Iwan Sunarya, Mahadi, Hasan Basri, dan Darwin Pandiangan.

Mental juara mereka sebenarnya sudah terlihat saat laga perempatfinal. Menghadapi Denpal Futsal (yang menyingkirkan tim tangguh Samsat Kota), sempat tertinggal 0-4, Mahadi dan kawan-kawan balik menang 9-4. Hal itu membuat PTPN V memiliki semangat berlipat untuk menjuarai Zoom Futsal CG. Tak heran bila tim kuda hitam Vanesha FC dilumat 9-2, dua jam sebelumnya di semifinal.

Di partai final, BPN yang begitu perkasa sejak penyisihan grup dan semifinal ditelan 5-2. Bahkan PTPN V sempat tertinggal 1-2, sebelum akhirnya mereka mampu menyamakan kedudukan 2-2 hinggga turun minum. Di babak kedua, pengalaman dan mental juara PTPN V sudah tidak tertahankan lagi. Tidak hanya mampu menambah gol, gawang Darwin juga tidak kebobolan. Adapun gol-gol PTPN V diciptakan Mahadi, Hasan Basri (2), Aidil Desvi dan Yudi.

Sementara gol BPN diceploskan Ali dan Ari. Bagi Ari, satu golnya itu kian memantapkan posisinya sebagai top skorer dengan 16 gol. Ari meninggalkan torehan gol striker Denpal, Sunaryo. Sebelum laga semifinal, kedua pemain ini sama-sama mencetak 12 gol. Hanya saja Sunaryo tidak punya kans lagi untuk menambah pundi-pundi gol karena timnya sudah tersingkir. Di semifinal kontra GAV FC, Ari membuat hattrick ketika membawa timnya menang 6-1. “Kami dapat perlawanan serius dari anak-anak muda BPN. Kami sempat cemas ketika skor imbang 2-2 di babak pertama. Namun kami bisa mengatasi itu. Mental juara di lapangan besar terbawa hingga ke futsal,” ujar Darwin gembira.

Dengan kemenangan ini PTPN V berhak atas medali emas dan piala tetap Mambang Mit serta uang pembinaan Rp6 juta. Sementara BPN tetap gembira dengan posisi runner-up, selain mendapatkan medali perak dan piala juga mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp4 juta. Bahkan dua pemain BPN merebut penghargaan individu, Ari sebagai top skorer dan Takas yang terpilih sebagai The Best Keeper. Takas yang jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari ancaman pemain-pemain PTPN V, terpilih karena selain penampilan memikatnya dengan penyemalatan yang brilian, dia juga menjadi pemain yang paling minim kebobolan, 13 gol.

Sebelum partai final digelar, pemain PTPN V dan BPN berkesempatan untuk mengikuti games penalti jitu tanpa kiper untuk mendapatkan handphone esia dan hadiah utama Rp25 juta. Setiap pemain mendapat satu kesempatan untuk melakukan tendangan. Setiap tendangan yang masuk mendapatkan satu handphone dan bonus satu tendangan lagi. Namun dari 20 penendang (10 PTPN V dan 10 pemain BPN), hanya kiper BPN, Takas yang mampu menyarangkan bola ke dalam lubang yang sempit. Sayangnya, Takas hanya mampu mendapatkan satu handphone, karena tendangan bonus untuk mendapatkan uang Rp2,5 juta gagal ia sarangkan.

Sementara di perebutan juara tiga GAV menang tipis 4-3 atas Vanesha. Gol-gol GAV dicetak Fauzan, Mukhlis (2) dan Rio. Sedangkan gol Vanesha dibukukan Riko (2) dan Basten. GAV berhak atas medali perunggu, piala tetap dan uang pembinaan Rp2 juta. Sementara Vanesha tidak perlu kecewa, karena mereka bisa membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp1 juta.***

15 Agustus 2008

Lega Minas Tersingkir


Lega Minas tersingkir dari perebutan tempat ke babak 16 besar Turnamen Zoom Futsal, setelah digasak Djarum A 7-1. Dengan hasil tersebut Lega Minas harus menjadi juru kunci Grup G, karena sebelumnya mereka dinyatakan kalah WO 0-5 dari Sparrow FC.

Gol kemenangan Djarum pada laga malam tadi dicetak Juni dua gol, hat-trick Argik, dan Jabo. Sedangkan gol semata wayang Lega Minas dihasilkan oleh Charis.

Laga kedua di Grup H, RS Nusa Lima berhasil mengalahkan Riau Mandiri FC 7-4. Di mana gol RS Nusa Lima dihasilkan melalui Asral Pasaribu dua gol, Ali Amri tiga gol dan Syaiful dua gol. Sementara gol Riau Mandiri FC dilesakkan melalui Harmoko, A Fadhali, Devi Surindra dan Marto.

Pada laga ini, RS Nusa Lima terlihat menguasai lapangan, dengan banyaknya tendangan yang mengarah ke gawang Riau Mandiri. Namun, karena kecemerlangan kiper Riau Mandiri akhirnya gol tak terjadi. Dengan kemenangan tersebut membuka peluang RS Busa Lima untuk lolos ke babak selanjutnya. Karena pada turnamen ini runner-up terbaik akan lolos ke babak perempatfinal mendampingi 12 tim yang menjadi juara di masing-masing grup.

Turnamen yang digelar sepekan tersebut, semakin hari dipenuhi penonton. Bahkan tempat duduk yang ada nyaris tak ada lagi, sehingga penonton terpaksa harus berdiri untuk menyaksikan tim kesayangannya berlaga.

‘’Saya senang dengan turnamen ini, karena futsal kan merupakan olahraga yang baru digalakkan Riau, sehingga dengan adanya turnamen ini membuat kita bisa terhibur dibuatnya,’’ yang dilansir http://zulmansyah.blogspot.com

Dalam pada itu, tim BTN terlalu tangguh bagi Wartawan Olahraga Riau (WOR). Tampil di partai ketiga malam tadi, WOR tidak bisa berbuat banyak dan menyerah 2-6. Enam gol BTN yang bersarang ke gawang WOR masing-masing diciptakan Redo (empat gol), Indra, dan Rian. Sementara gol WOR dicetak Paramasdino dan Gunawan.

Kemenangan tersebut membuka peluang BTN untuk lolos ke putaran 16 besar. Dengan tambahan tiga poin malam tadi, kini BTN mengantongi nilai empat. Sebelumnya, BTN bermain imbang 3-3 dengan Phoenix. Hanya saja, BTN harus menunggu. Sebab Phoenix juga masih berpeluang, dengan catatan bisa mengalahkan WOR minimal selisih lima gol.***

Samsat Lolos 16 Besar


Samsat Kota Pekanbaru menjadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar Turnamen Zoom Futsal, setelah kembali meraih kemenangan telak 8-4 dari Kaskus R3 di Lapangan Zoom Futsal, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (11/8). Hasil ini membuat Ostin dkk tak tergoyahkan di puncak klasemen Grup B. Karena pada laga perdana, mereka pun menang dari Sekwan A 7-3.

Gol kemenangan Denpal dihasilkan melalui Naldi dua gol, Sunaryo (3 gol), Syahrul dan Nico masing-masing satu gol. Sedangkan di kubu Sekwan, gol dilesakkan oleh Taman, Yupi fan Hepriyanto.

Pada laga lainnya Sekwan B harus angkat koper setelah kembali kalah setelah digasak Denpal 3-7. Karena pada laga pertama mereka juga kalah, sehingga membuat mereka tak memiliki kesempatan untuk lolos ke
babak selanjutnya.

Sedangkan di partai keempat, Babussalam ditundukkan K3 Club Futsal 1-4. Gol K3 R dicetak oleh David, Adi dua gol dan Nanda, sedangkan gol semata wayang Babussalam dibuat oleh Warman.

Sementara partai paling seru dilakoni PTPN V ketika ditahan GAV 4-4. Di mana PTPN V yang diperkuat eks pemain PSPS tersebut melawan anak-anak muda. Akibatnya, kejar-kejar gol pun tak terelakkan. Yudi dkk baru bisa menyamakan skor di menit akhir pertandingan. Malahan partai yang ditonton ratusan orang ini pada babak pertama PTPN V tertinggal 1-2. Dari kehatian-hatian dua tim tersebut akhirnya mereka berbagi angka. Di mana gol PTPN V dilesakkan melalui Yudi, Aidil Desfi dua gol, Hasan, sedangkan GAV dicetak melalui hattrick Rio dan satu gol Fauzan.

Di pertandingan selanjutnya, tuan rumah Zoom Futsal berhasil mengalahkan Mama Futsal 1-.7. Partai yang tak imbang tersebut berlangsung kurang menarik, karena kurangnya tekanan yang dilakukan oleh Mama Futsal. Pada laga tersebut kemenangan zoom Futsal dicetak oleh Tri dua gol, Ricky, Lenong Roses, Binta dan Nardi. Sedangkan gol Mama Futsal dihasilkan melalui tendangan Morris.***

13 Agustus 2008

36 Tim Siap Tarung


Sebanyak 36 tim akhirnya resmi menjadi peserta Zoom Futsal Competition and Games (Zoom Futsal CG) sudah dimulai Jumat (8/8) kemaren sampai (17/8) mendatang. Turnamen berhadiah total 88,8 juta ini dihelat dalam rangka Grand Opening Zoom Futsal sekaligus memeriahkan HUT RI ke-63.

Kemarin sebanyak 31 perwakilan tim hadir dalam technical meeting yang dilaksanakan di Rumah Makan Riau Kuring Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru. Hanya perwakilan dari tim Riau Pos FC, Wartawan Olahraga Riau, Grand Zuri FC, Nusantara Lima dan Mie Ayam Kota Senayan FC yang tidak hadir. Meski begitu technical meeting berjalan lancar dan semua tim bersedia mematuhi peraturan khusus yang ditetapkan panitia. Dalam technical meeting kemarin, Ketua Panitia Zulmansyah Sekedang membacakan peraturan khusus poin per poin. Tak jarang bila perwakilan tim sekali-kali mengernyitkan kening karena ini adalah sesuatu yang baru, berbeda dengan iven-iven futsal yang pernah ada. Peraturan turnamen ini sangat ketat yang mengacu kepada turnamen futsal Eropa Timur yang mengedepankan kedisiplinan dan fair play. Tidak hanya manajer, pemain dan juga suporter dituntut untuk bersikap fair, menghormati wasit, panitia dan juga tim lawan.

“Terus terang, peraturan turnamen ini sangat ketat. Dan panitia tidak segan-segan mengambil tindakan jika ada tim yang mencoba melanggar. Jika ada tim yang merasa keberatan, silahkan mengundurkan diri dari sekarang,” ujar Zulmansyah.

Peraturan khusus ini selain ketat juga sangat memperhatikan kerapian. Seorang manajer misalnya, ia dituntut untuk berpenampilan rapi, harus memakai kemeja berkerah lengan panjang atau pendek tanpa motif, celana kain, memakai dasi dan memakai sepatu fantovel atau sepatu kulit.

“Saya pikir ini adalah sebuah langkah maju. Meski di satu sisi ada sedikit perbedaan dengan peraturan futsal secara umum, tapi itu tidaklah sakral,” ujar Abdul Muthalib, perwakilan wasit.

Seusai pembacaan peraturan khusus yang disetujui semua tim yang hadir langsung dilakukan drawing. 31 perwakilan tim yang hadir satu per satu maju mencabut nomor undian, di grup mana mereka akan berada. 36 tim tersebut dibagi ke dalam 12 grup, di mana setiap grup diisi tiga tim yang akan saling berhadapan. Para juara grup otomatis langsung ke babak 16 besar, sementara empat tiket tersisa menjadi milik empat runner-up terbaik. Hari ini akan digelar dua pertandingan. RRiau Pos Online yang tergabung di Grup A akan membuka turnamen menghadapi Sekwan DPRD Riau B yang di menangkan Tim Riau Pos Online, sementara di partai kedua Sekwan DPRD A akan saling unjuk kekuatan dengan tim Samsat Kota Pekanbaru.

“Pertandingan dilangsungkan petang dan malam hari. Setiap laga pembukanya diperdengarkan lagu Indonesia Raya untuk memompa semangat tanding para pemain,” ujar Zulmansyah.***

Pekanbaru ke Final Rida Cup 2008


Tim Divisi Regional (Divre) Pekanbaru berhasil maju ke final Turnamen Sepakbola Rida Cup 2008, setelah menyingkirkan tuan rumah Divre Medan 2-0 (0-0) di Stadion Kebun Bunga, Medan, Sabtu (2/7). Kemenangan ini mengantarkan tim yang dimanejeri Zulmansyah tersebut akan menantang Divre Padang di final yang dalam pertandingan sebelumnya menang 2-1 atas Divre Batam.

Keberhasilan ini juga membuat peluang untuk mempertahankan gelar yang tahun lalu diperoleh di Pekanbaru, tinggal selangkah lagi. Tahun lalu, Divre Pekanbaru meraih gelar perdana setelah di final mengalahkan Divre Batam 2-1 setelah sebelumnya menang adu penalti atas Divre Padang. Maka final kali ini akan menjadi pertemuan kedua bagi kedua tim, dan jauh-jauh hari Divre Padang sudah menunggu pertemuan ini.

‘’’Terima kasih atas kemenangan ini, semoga keinginan kita untuk mempertahankan gelar akan terwujud,’’ kata Zulmansyah seusai pertandingan dan langsung memberikan bonus Rp1 juta kepada tim.

Kepala Divre Pekanbaru, Makmur SE Ak juga tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Menurutnya, mengalahkan tuan rumah merupakan kebanggaan tersendiri karena kekuatan Medan tahun ini lebih baik dari tahun lalu. ‘’Para pemain bermain bagus dan kita berharap di final hari ini akan lebih baik lagi karena tim yang kita hadapai di final ternyata kekuatannya jauh lebih baik dari tahun lalu,’’ jelas Makmur.

Bermain dengan kekuatan terbaik, Pekanbaru mendominasi permainan sejak awal pertandingan. Tim yang ditangani trio Deni Adrian (merangkap pemain), Hary B Kori’un dan Rindu Lingga ini bermain spartan sejak awal hingga akhir pertandingan. Trio lini tengah yang diisi oleh Andi, Guntur dan Jefri bermain baik mengalirkan bola dan mengunci permainan Medan yang dimotori oleh Salam. Deni Adrian yang dipasang dengan Raja Isyam di depan, berkali-kali mengancam jala lawan. Tetapi di lini belakang, trio pertahanan yang dikawal oleh Yudi Waldi, Okta dan Sunarto sedikit grogi sehingga beberapa kali penyerang Medan mengancam jala Supriadi.

Setelah sekian kali membuang peluang melalui Guntur dan Andi, akhirnya Deni berhasil membuka kemenangan setelah mendapatkan umpan matang dari Surwandi dari sayap kiri. Bola krosing menyisir tanah Surwandi berhasil diselesaikan dengan baik oleh Deni pada menit ke-26. Dari jarak satu meter tendangannya menembus jala Medan.

Unggul 1-0, anak-anak Pekanbaru tidak mengendorkan serangan. Di menit ke-28 Guntur yang tinggal berhadapan dengan kiper, gagal menghasilkan gol, begitu juga dengan Sunardi maupun Andi. Namun akhirnya Deni kembali membobol jala Medan pada menit ke-36 setelah mendapatkan umpan dari Guntur. Dengan kecepatan tinggi Deni mendahului bek lawan dan kiper Medan yang berusaha menyonsong bola.

Di babak kedua, Pekanbaru terus melakukan serangan dan tak memberikan kesempatan kepada tuan rumah untuk keluar menyerang. Berkali-kali Sunardi, Deni, Guntur, Andi, maupun Ali yang masuk menggantikan Raja Isyam membombardir jala Medan, tetapi gol tambahan yang ditunggu tak kunjung datang.

‘’Tapi kita puas. Permainan kita seperti yang kita buat saat latihan memang benar-benar muncul di lapangan. Semoga lawan Padang para pemain bermain tetap menjaga konsentrasi,’’ jelas Deni Adrian yang diamini oleh Hary dan Rindu.

Padang sendiri melalui manajernya, Jayusdi Effendi, sesumbar akan mengalahkan Pekanbaru di final dan membawa piala bergilir Rida Cup ke Padang. ‘’Kami akan balas dendam dan mengalahkan Pekanbaru. Kekalahan tahun lalu sangat menyakitkan dan kali ini tak ada cerita kami kalah lagi,’’ kata Jayusdi.***

Waspadai Pemicu Konflik Pilkada Sengketa, 179 Pilkada


Laporan ZULMANSYAH, Jakarta zulmansyah@riaupos.co.
Dari pengalaman beberapa kali Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), maka didapat beberapa hal yang disinyalir menjadi pemicu konflik. Dikatakan Menteri Dalam Negeri, H Mardiyanto, semenjak Juni 2005 sampai Maret 2008 sudah dilaksanakan di 349 daerah. Sebanyak 179 Pilkada di antaranya terjadi sengketa.


‘’Berdasarkan pemantauaan yang dilakukan Depdagri, ada empat faktor pemicu timbulnya permasalahan dan sengketa Pilkada di lapangan,’’ jelas mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Hal itu dikatakannya saat bertatap muka dengan pimpinan redaksi Jawa Pos Grup se-Indonesia di Hotel Ciputra Jakarta, awal pekan lalu. Dia meminta daerah mewaspadainya.

Adapun keempat faktor tersebut adalah, pertama, penetapan data pemilih yang tidak cermat atau tidak lengkap serta kontrol dan partisipasi masyarakat kurang intensif. Kedua, permasalahan pencalonan, seperti persyaratan calon yang tidak lengkap (ijazah palsu/tidak punya ijazah) dan atau konflik internal partai politik dalam pengusulan pasangan calon.

Ketiga, KPUD tertentu yang cenderung tidak transparan, tidak independen dan memperlakukan pasangan-pasangan calon tidak adil dan tidak setara dan keempat, sengketa dalam kampanye, pemungutan suara, penghitungan suara dan seterusnya, seperti dugaan money politics.

‘’Namun secara umum, Pilkada di 349 daerah tersebut berjalan tertib dan lancar sampai kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dilantik,’’ katanya, seraya menjelaskan seluruh sengketa Pilkada itu diselesaikan melalui proses hukum di Pengadilan Tinggi (PT) dan Mahkamah Agung (MA).

Mardiyanto menyebutkan di tahun 2008 ini akan dilaksanakan 160 Pilkada di Indonesia, yang terdiri dari 13 Pilkada gubernur/wakil gubernur, 112 Pilkada bupati/wakil bupati, serta 35 pilkada walikota/wakil walikota. Di antara Pilkada gubernur/wakil gubernur itu adalah Pilkada di Riau, Sumatera Utara dan Lampung.***

"Fight" Jadi Capres


Mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra menanam pohon di kompleks Gedung Riau Pos usai berdialog dengan manajemen Riau Pos, Sabtu (16/2/2008). Maju menjadi calon presiden RI (Capres) RI pada Pemilu 2009 sepertinya sudah harga mati bagi Prof Dr Yusril Ihza Mahendra.


‘’Kita fight saja,’’ ujar mantan Mensesneg itu saat bersilaturahmi di redaksi Riau Pos, Sabtu (16/2). Kehadiran Yusril di Pekanbaru dalam rangka memberikan taushiyah bersempena Silaturahmi Ulama se-Riau yang dilaksanakan PBB Riau.

Untuk fight menjadi Capres, kata suami Rika Tolentino Kato itu, tim suksesnya, termasuk Partai Bulan Bintang (PBB) senantisa memanfaatkan semua potensi termasuk membangun opini dan memperluas jaringan dalam rangka mendukung dirinya menjadi Capres di Pemilu 2009.

Salah satu potensi yang akan digalang Yusril bersama timnya adalah kalangan konstituen Islam dan dari luar Jawa. Bila ini sukses, Ketua Dewan Syura PBB ini optimis dapat meraih posisi presiden 2009 mendatang.

Diakui Yusril, dengan pengalaman tiga kali menjadi menteri dan berada dalam lingkaran istana sejak masa Soeharto, secara pribadi ia siap memimpin Indonesia. Karena itu pula, ia tak mungkin lagi mau dicalonkan menjadi menteri.

Soal dukungan PBB, diakuinya perolehan suara partai berlambang bulan dan bintang dalam lingkaran hijau itu masih kecil. ‘’PBB akan all out untuk bisa maju (mengusung capres, red) sendiri. Kalau tidak tentu akan berkoalisi,’’ ujarnya.***

Danlanud Membuka Diri untuk Media


Danlanud Pekanbaru, Kolonel (Pnb) Dody Trisunu, Selasa (12/2) tadi malam berkunjung ke Redaksi Riau Pos. Kunjungan pertamanya ke harian terbesar di Sumatera itu adalah untuk menjalin kerja sama dalam pemberitaan yang berkaitan dengan Lanud Pekanbaru.


Kedatangan Danlanud ini disambut Pemimpin Umum Riau Pos H Sutrianto, Pemred, Zulmansyah Sekedang, Wapemred Raja Isyam Azwar dan Koordinator Liputan (KL) Abdul Kadir Bey. Dalam kesempatan itu, Danlanud berdialog singkat dengan Pimpinan Umum, dan jajaran redaksi Riau Pos.

‘’Kami selalu membuka diri dengan media, terutama harian Riau Pos. Hubungan seperti ini perlu kita jalin terus agar tidak terjadi miskomunikasi nantinya, terutama yang menyangkut dengan pemberitaan Lanud Pekanbaru. Bila ada menemukan kesulitan, mohon diinformasikan kepada kami, karena kami dari dulu memang tidak pernah menutup diri dengan teman-teman dari media,’’ ujar Danlanud.

Namun Dody mengharapkan bila ada konfirmasi pemberitaan sebaiknya langsung dengan yang berwenang dan tidak mengutip langsung dari personilnya yang memang tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan statemen.

‘’Di Lanud yang berhak mengeluarkan statemen adalah komandan atau Kapentak yang memang mendapat wewenang memberikan statemen untuk kawan-kawan wartawan. Bila selama ini ada personil kami yang mempersulit rekan-rekan wartawan dalam mengumpulkan berita, mohon langsung diinformasikan ke saya,” tegasnya.

Suratkabar Tanpa Inovasi, Siap-siap Ditinggal Pembaca

Eksistensi suratkabar dewasa ini banyak menghadapi banyak tantangan dan terancam ditinggalkan oleh pembacanya. Karena itu diperlukan strategi agar suratkabar dapat terus berkembang dan dijadikan refrerensi oleh masyarakat.


“Kalau media cetak tidak pandai-pandai menyikapi situasi seperti ini, maka siap-siap saja media cetak itu akan ditinggalkan oleh pembacanya. Apalagi dengan persaingan media elektronik yang lebih cepat menerbitkan berita, bila tidak ada inovasi maka media cetak suratkabar misalnya akan ditinggalkan oleh pembacanya,’’ papar Wakil Direktur Jawa Pos Azrul Ananda pada Lokakarya Marketing Jurnalism Riau Pos Group Divisi Regional Pekanbaru, Senin (11/2) di Hotel Furaya, Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh pemred, wapemred, redaktur pelaksana (redpel) dan redaktur di Divisi Regional (Divre) Pekanbaru di antaranya Kepala Divisi Regional Pekanbaru H Makmur SEAk MM, Pemred Riau Pos Zulmansyah, Pemred Pekanbaru Pos Amzar, Pemred Pekanbaru MX Herianto, Pemred Dumai Pos Erianto Hadi, Manajer Pemasaran Riau Pos Yurmalis Khatib.

Menurut mantan Pemred Jawa Pos ini, suratkabar dari segi media sudah termasuk kuno. Ada beberapa hal yang mengancam eksistensi suratkabar yakni waktu pemberitaan, harga suratkabar dan SDM yang bekerja di suratkabar.

Ancaman yang paling gawat adalah waktu penerbitan yang berpengaruh terhadap minat masyarakat membaca pemberitaan yang diberitakan oleh suratkabar.

“Itu salah satu tantangan, tapi bisa diakali dengan memberitakan yang lebih komplit dari berita yang disiarkan di media elektronik. Berita yang terbit di suratkabar harus diperkuat dengan analisis. Bila itu dilakukan oleh penerbit suratkabar, maka suratkabar tetap dibaca dan diminati oleh masyarakat,’’ jelasnya.

Menyikapi itu, mantan Azrul membagi tiga pilar yang menjadi penentu eksistensi suratkabar. Pertama, distribusi (pemasaran) dengan customer adalah pembeli. Distribusi ini memiliki peranan penting dalam maju tidaknya sebuah suratkabar. Kedua, iklan dengan custumer pemasang iklan. Ketiga, yang tak kalah pentingnya adalah redaksi dengan customernya adalah pembaca.

“Ketiga pilar ini harus sejalan, agar suratkabar bisa tetap eksis dan kuat. Mereka saling berbeda tetapi harus sejalan,’’ tambahnya.***

Yakin Menang, Terus Kirim Kupon

Keyakinan akan menang diiringi dengan usaha terus menerus mengirimkan kupon Borong Habiz, ternyata membuahkan hasil nyata. Keluarga Supriyono dan keluarga H Irianto akhirnya terpilih menjadi pemenang program Borong Habiz periode ke-22.


Kepada kedua keluarga diberikan hak untuk belanja sepuasnya dan gratis di Hypermart Mal SKA Pekanbaru. Mereka akan diberikan uang masing-masing senilai Rp750 ribu. Program ini merupakan kerja sama Riau Pos dengan Hypermat Mal SKA Pekanbaru, Yamaha, dan Coca Cola.

Nama keduanya muncul setelah dilakukan penarikan kupon di gedung Riau Pos, Panam, Kamis (7/2). Pencabutan undian langsung Pemimpin Redaksi Riau Pos, Zulmansyah didampingi koordinator Borong Habiz, Indra Cahya.

Dari penuturan Supriyono saat dihubungi Riau Pos kemarin, mulai dari periode pertama keluarga yang bertempat tinggal di Perumahan Mutra Lestari Blok B 7 ini sudah mengirimkan kupon. Saking niatnya untuk menang, Supriyono meminta kupon dari kerabatnya.

‘’Istri saya tidak pernah percaya kami sekeluarga akan menang. Tapi saya terus saja mengirimkan kupon, tanpa mempedulikan apa kata istri. Allhamdulillah, kami bisa menang,’’ ujar Supriyanto dengan nada gembira.

Supriyono menambahkan, berkat kerja keras dan kepercayaan bisa menanglah keluarganya bisa menang. ‘’Jadi jangan pernah menyerahlah. Kirimkan saja kupon sebanyaknya biar bisa menang seperti kami,’’ sarannya.***

Tiga Bocah Beruntung

Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Riau Pos, yang dilangsungkan Ahad (20/1) diikuti lebih 5.000 peserta. Dalam sepeda santai itu, tiga bocah mendapat rezeki nomplok, dua meraih doorprize sepeda motor dan seorang mendapatkan hadiah televisi berwarna 29 inci langsung dari Gubernur Riau HM Rusli Zainal.


Semula target peserta hanya 2.500 orang saja. Namun di luar dugaan membludak hingga lebih dua kali lipat. ‘’Kami senang ikut sepeda santai Riau Pos. Selain menyehatkan, hadiahnya juga banyak. Sering-sering maunya seperti ini,’’ ungkap Fadil, warga Marpoyan Damai, salah seorang peserta.

Sedangkan Gubri HM Rusli Zainal yang didaulat melepas start peserta sepeda santai, malah ikut bersepeda bersama ribuan peserta lainnya. Bahkan, sejak start dari Jalan Seokarno-Hatta depan Mal SKA sampai akhirnya kembali finish di tempat yang sama, Gubri yang berkayuh ditemani Direktur Riau Pos H Makmur dan H Sutrianto, terlihat penuh semangat.

‘’Kegiatan seperti ini perlu dikembangluaskan karena banyak sekali hal positif yang bisa diambil. Kita butuh rasa kebersamaan dalam membangun Riau ini dan melalui olah raga bersepeda ini diharapkan pula membangun solidaritas dan kekuatan bagi diri dan masyarakat,’’ katanya saat memberikan sambutan.

Pada kesempatan itu, selain Direktur H Makmur, Pimpinan Umum Sutrianto, turut juga hadir Pimpinan Redaksi Zulmansyah Sekedang, Wapimred Raja Isyam Azwar dan Syamsul Bahri Samin, Manager Pemasaran Yurmalis Khatib serta jajaran manager dari Riau Pos Grup.***

Pekanbaru Patut Jadi Kota Layak Anak

KETUA Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Provinsi Riau, Hj Dra Rosnaniar menilai Pekanbaru patut menjadi Kota Layak Anak.Langkah ini untuk menciptakan sistem yang bisa melindungi dan memenuhi semua hak anak-anak Indonesia.


‘’Kota Pekanbaru patut menjadi Kota Layak Anak di mana hak-hak anak akan dipenuhi. Pantauan kami, banyak anak tidak memiliki Akta Kelahiran disebabkan merasa tidak penting dan sebagian lagi sulit mengurusnya dengan berbagai persyaratan rumit dan ada oknum pegawai yang memberatkan dengan sejumlah biaya,’’ ucap Rosnaniar, Selasa (19/2).

Kemarin, KPAID Riau memberikan 438 Akta Kelahiran secaragratis kepada anak-anak di Lokalisasi Teleju, Kelurahan Rejosari, Tanayan Raya.

Rosnaniar menyebutkan, akta kelahiran sangat penting untuk menunjang masa depan sang anak karena diperlukan pada untuk memasuki SMP dan SMA nantinya termasuk urusan-urusan lainnya. Kata dia, dipilihnya Lokalisasi Teleju karena selama ini warga di sana kesulitan mengurus Akta Kelahiran.

Salah seorang anak penerima Akta Kelahiran, Irsya, masih dengan memakai pakaian seragam sekolah dasarnya putih merah terlihat lebih banyak tertawa saat menerima akta tersebut. Tampak sekali ia tidak mengerti apa gunanya kertas selembar yang diberikan les berwarna keemasan tersebut. Ia mungkin tertawa senang karena surat selembar tersebut langsung diterimanya dari Wali Kota Pekanbaru, Drs H Herman Abdullah MM.

‘’Ya tidak tahu untuk apa. Akta kelahiran kan? Tanda kelahiranlah, ada tanggal lahir dan namanya. Senang memang. Tidak tahu untuk apa gunanya,’’ katanya saat ditanya Riau Pos. Hadir pada kesempatan acara tersebut, pengurus KPAID Provinsi Riau, di antaranya Nurhasyim, Zulmansyah, pengurus KPAID Kota Pekanbaru, dr Ekmal Rusdy, Jakiman SPd dan lainnya. Disamping itu juga hadir Wali Kota Pekanbaru, Drs H Herman Abdullah MM yang menyerahkan secara simbolis akta kelahiran, Kepala Distarduk Kota Pekanbaru, HM Dorman Johan, Kadis Sosial dan Pemakaman, Hj Husnimar Abdullah, Camat Tenayan Raya Daryuzar dan lainnya. ***