PTPN V FC sukses menjuarai Zoom Futsal Competition and Games 8-17 Agustus. Di partai final Ahad (17/8) petang kemarin Darwin Pandiangan dan kawan-kawan menghentikan perlawanan BPN FC 5-2 di Lapangan Zoom Futsal di Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru. Kemenangan ini tidak terlepas dari kematangan dan pengalaman yang dimiliki pemain-pemain PTPN V seperti Aidil Desvi, Iwan Sunarya, Mahadi, Hasan Basri, dan Darwin Pandiangan.
Mental juara mereka sebenarnya sudah terlihat saat laga perempatfinal. Menghadapi Denpal Futsal (yang menyingkirkan tim tangguh Samsat Kota), sempat tertinggal 0-4, Mahadi dan kawan-kawan balik menang 9-4. Hal itu membuat PTPN V memiliki semangat berlipat untuk menjuarai Zoom Futsal CG. Tak heran bila tim kuda hitam Vanesha FC dilumat 9-2, dua jam sebelumnya di semifinal.
Di partai final, BPN yang begitu perkasa sejak penyisihan grup dan semifinal ditelan 5-2. Bahkan PTPN V sempat tertinggal 1-2, sebelum akhirnya mereka mampu menyamakan kedudukan 2-2 hinggga turun minum. Di babak kedua, pengalaman dan mental juara PTPN V sudah tidak tertahankan lagi. Tidak hanya mampu menambah gol, gawang Darwin juga tidak kebobolan. Adapun gol-gol PTPN V diciptakan Mahadi, Hasan Basri (2), Aidil Desvi dan Yudi.
Sementara gol BPN diceploskan Ali dan Ari. Bagi Ari, satu golnya itu kian memantapkan posisinya sebagai top skorer dengan 16 gol. Ari meninggalkan torehan gol striker Denpal, Sunaryo. Sebelum laga semifinal, kedua pemain ini sama-sama mencetak 12 gol. Hanya saja Sunaryo tidak punya kans lagi untuk menambah pundi-pundi gol karena timnya sudah tersingkir. Di semifinal kontra GAV FC, Ari membuat hattrick ketika membawa timnya menang 6-1. “Kami dapat perlawanan serius dari anak-anak muda BPN. Kami sempat cemas ketika skor imbang 2-2 di babak pertama. Namun kami bisa mengatasi itu. Mental juara di lapangan besar terbawa hingga ke futsal,” ujar Darwin gembira.
Dengan kemenangan ini PTPN V berhak atas medali emas dan piala tetap Mambang Mit serta uang pembinaan Rp6 juta. Sementara BPN tetap gembira dengan posisi runner-up, selain mendapatkan medali perak dan piala juga mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp4 juta. Bahkan dua pemain BPN merebut penghargaan individu, Ari sebagai top skorer dan Takas yang terpilih sebagai The Best Keeper. Takas yang jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari ancaman pemain-pemain PTPN V, terpilih karena selain penampilan memikatnya dengan penyemalatan yang brilian, dia juga menjadi pemain yang paling minim kebobolan, 13 gol.
Sebelum partai final digelar, pemain PTPN V dan BPN berkesempatan untuk mengikuti games penalti jitu tanpa kiper untuk mendapatkan handphone esia dan hadiah utama Rp25 juta. Setiap pemain mendapat satu kesempatan untuk melakukan tendangan. Setiap tendangan yang masuk mendapatkan satu handphone dan bonus satu tendangan lagi. Namun dari 20 penendang (10 PTPN V dan 10 pemain BPN), hanya kiper BPN, Takas yang mampu menyarangkan bola ke dalam lubang yang sempit. Sayangnya, Takas hanya mampu mendapatkan satu handphone, karena tendangan bonus untuk mendapatkan uang Rp2,5 juta gagal ia sarangkan.
Sementara di perebutan juara tiga GAV menang tipis 4-3 atas Vanesha. Gol-gol GAV dicetak Fauzan, Mukhlis (2) dan Rio. Sedangkan gol Vanesha dibukukan Riko (2) dan Basten. GAV berhak atas medali perunggu, piala tetap dan uang pembinaan Rp2 juta. Sementara Vanesha tidak perlu kecewa, karena mereka bisa membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp1 juta.***
0 komentar:
Posting Komentar