13 Agustus 2008

Suratkabar Tanpa Inovasi, Siap-siap Ditinggal Pembaca

Eksistensi suratkabar dewasa ini banyak menghadapi banyak tantangan dan terancam ditinggalkan oleh pembacanya. Karena itu diperlukan strategi agar suratkabar dapat terus berkembang dan dijadikan refrerensi oleh masyarakat.



“Kalau media cetak tidak pandai-pandai menyikapi situasi seperti ini, maka siap-siap saja media cetak itu akan ditinggalkan oleh pembacanya. Apalagi dengan persaingan media elektronik yang lebih cepat menerbitkan berita, bila tidak ada inovasi maka media cetak suratkabar misalnya akan ditinggalkan oleh pembacanya,’’ papar Wakil Direktur Jawa Pos Azrul Ananda pada Lokakarya Marketing Jurnalism Riau Pos Group Divisi Regional Pekanbaru, Senin (11/2) di Hotel Furaya, Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh pemred, wapemred, redaktur pelaksana (redpel) dan redaktur di Divisi Regional (Divre) Pekanbaru di antaranya Kepala Divisi Regional Pekanbaru H Makmur SEAk MM, Pemred Riau Pos Zulmansyah, Pemred Pekanbaru Pos Amzar, Pemred Pekanbaru MX Herianto, Pemred Dumai Pos Erianto Hadi, Manajer Pemasaran Riau Pos Yurmalis Khatib.

Menurut mantan Pemred Jawa Pos ini, suratkabar dari segi media sudah termasuk kuno. Ada beberapa hal yang mengancam eksistensi suratkabar yakni waktu pemberitaan, harga suratkabar dan SDM yang bekerja di suratkabar.

Ancaman yang paling gawat adalah waktu penerbitan yang berpengaruh terhadap minat masyarakat membaca pemberitaan yang diberitakan oleh suratkabar.

“Itu salah satu tantangan, tapi bisa diakali dengan memberitakan yang lebih komplit dari berita yang disiarkan di media elektronik. Berita yang terbit di suratkabar harus diperkuat dengan analisis. Bila itu dilakukan oleh penerbit suratkabar, maka suratkabar tetap dibaca dan diminati oleh masyarakat,’’ jelasnya.

Menyikapi itu, mantan Azrul membagi tiga pilar yang menjadi penentu eksistensi suratkabar. Pertama, distribusi (pemasaran) dengan customer adalah pembeli. Distribusi ini memiliki peranan penting dalam maju tidaknya sebuah suratkabar. Kedua, iklan dengan custumer pemasang iklan. Ketiga, yang tak kalah pentingnya adalah redaksi dengan customernya adalah pembaca.

“Ketiga pilar ini harus sejalan, agar suratkabar bisa tetap eksis dan kuat. Mereka saling berbeda tetapi harus sejalan,’’ tambahnya.***

0 komentar: